Minggu, 11 Juni 2017

Array

A.    ARRAY
Array adalah suatu tipe data terstrukture yang berupa sejumlah data sejenis (bertipe data sama) yang  jumlahnya tetap dan diberi suatu nama tertentu.
1. Deklarasi
tipe_data nama_var_array [ukuran];
tipe_data                 : menyatakan jenis tipe data elemen larik (int, char, float, dll)
nama_var_array : menyatakan nama variabel yang dipakai.
ukuran                     : menunjukkan jumlah maksimal elemen larik.
Contoh :
Int nilai[6];
2. Inisialisasi
Menginisialisasi array sama dengan memberikan nilai awal array pada saat didefinisikan.
int nilai[6] = {8,7,5,6,4,3};
Contoh diatas berarti berarti anda memesan tempat di memori komputer sebanyak 6 tempat
dengan indeks dari 0-5, dimana indeks ke-0 bernilai 8, ke-1 bernilai 7, dst, dan dimana semua elemennya bertipe data integer.
3. Pengaksesan
nama_var_array [indeks];
Pengisian dan pengambilan nilai pada indeks tertentu dapat dilakukan dengan mengeset nilai atau menampilkan nilai pada indeks yang dimaksud. Pengaksesan elemen array dapat dilakukan berurutan atau random berdasarkan indeks tertentu secara langsung.
B.     MACAM-MACAM ARRAY
1. Array Satu Dimensi
array satu dimensi adalah kumpulan elemen-elemen identik yang tersusun dalam satu baris. elemen-elemen tersebut memiliki tepe data yang sama, tetapi isi dari elemen tersebut boleh berbeda.
Elemen Ke-
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nilai
23
34
32
12
25
14
23
12
11
10
Bentuk Umum :
<tipe data>NamaArray[n] = {elemen0, elemen1, ….., n};
dimana n = jumlah elemen
2. Array Dua Dimensi
array dua dimensi sering digambarkan sebagai sebuah matriks, merupakan perluasan dari array  satu  dimensi.  Jika array  satu dimensi  hanya  terdiri  dari  sebuah  baris  dan beberapa  kolom  elemen,  maka  array  dua  dimensi  terdiri  dari  beberapa  baris  dan beberapa  kolom  elemen  yang  bertipe  sama  sehingga  dapat  digambarkan  sebagai berikut:
0
1
2
3
4
5
6
0
10
21
23
43
45
78
65
1
45
43
65
12
21
12
21
2
32
34
23
56
54
34
45
3
11
12
32
23
56
76
45
Bentuk umum:
<tipe data> NamaArray [m][n];
Atau
<tipe data> NamaArray [m][n] = { {a,b,..z},{1,2,…,n-1} };
Contoh :
double matrix[4][4];
bool papan[2][2] = { {true,false},{true,false} };
Pendeklarasian  array  dua  dimensi  hampir  sama  dengan  pendeklarasian  array  satu dimensi, kecuali bahwa array dua dimensi terdapat dua jumlah elemen yang terdapat di dalam kurung siku dan keduanya boleh tidak sama.
Elemen array dua dimensi diakses dengan menuliskan kedua indeks elemennya dalam kurung siku seperti pada contoh berikut:
//papan nama memiliki 2 baris dan 5 kolom
bool papan[2][5];
papan[0][0] = true;
papan[ 0][4] = false;
papan[ 1][2] = true;
papan[1][4] = false;
C.    CONTOH PROGRAM :
Contoh 1 :
for(i=0;i<10;i++)
{
if(x[i]==bil)
{
ketemu = true;
cout<<“Bilangan DItemukan di elemen : “<<i<<endl;
jumlah++;
}
}
if (ketemu)
{
cout<<“Jumlah data : “<<jumlah;
}
else
{
cout<<“Bilangan tersebut tidak ditemukan”;
}
{
if(x[i]<min)
{
min=x[i];
}
}
cout<<“Nilai maksimum : “<<maks<<endl;
cout<<“NIlai minimum : “<<min<<endl;

Pengalamatan IP

IP ADDRES
1.PENGANTAR
IP (Internet Protocol) Address merupakan alamat yang diberikan kepada komputer-komputer yang terhubung dalam suatu jaringan. IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu: Network ID dan Host ID. Network ID menentukan alamat dalam jaringan (network address) sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin yang lain. Dimisalkan sebuah rumah, Network ID seperti alamat rumah dan Host ID seperti nomor rumah.
Berdasarkan perkembangannya IP Address dibagi menjadi dua jenis:
– IPv4 (Internet Protocol versi 4) merupakan IP Address yang terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 segmen berukuran 8 bit.
– IPv6 (Internet Protocol versi 6) merupakan IP Address yang terdiri dari 128 bit yang digunakan untuk mengatasi permintaan IP Address yang semakin  meningkat.
IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam bentuk empat kelompok masing-masing kelompok terdiri dari delapan (oktaf) bit dipisahkan oleh tanda titik.
contoh : 11000000.101010000.00000000.01100100
IP Address dapat juga ditulis dalam bentuk angka desimal dalam empat kelompok, dari angka 0-255.
contoh : 192.168.0.100
2.Kelas IP
IP Address dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Tujuan dibedakannya kelas IP adalah untuk menentukan jumlah komputer yang bisa terhubung dalam sebuah jaringan.
Kelas A
Terdiri dari 8 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 24 bit berikutnya merupakan Host ID. IP kelas A terdapat 126 Network, yakni dari nomor 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx (xxx merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai dengan 225).
– Format IP kelas A
0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
(N = Network ID, H = Host ID)
– Bit pertama nilainya 0
– Network ID adalah 8 bit dan Host ID adalah 24 bit
– Bit pertama diisi antara 0 sampai dengan 127
– Range IP antara 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx
– Jumlah Network adalah 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
– Jumlah Host adalah 16.777.214
– Contoh IP Address 10.11.22.33 maka Network ID adalah 10 dan Host ID adalah 11.22.33
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 11.22.33 pada jaringan 10.
Kelas B
Terdiri dari 16 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 16 bit berikutnya merupakan Host ID. IP kelas B terdapat 16.384 Network, yakni dari nomor 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx (xxx merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai dengan 255).
– Format IP kelas B
10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHHH
(N = Network ID, H = Host ID)
– Bit pertama nilainya 10
– Network ID adalah 16 bit dan Host ID adalah 16 bit
– Bit pertama diisi antara 128 sampai dengan 191
– Range IP antara 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx
– Jumlah Network adalah 16.384 (64 x 256)
– Jumlah Host adalah 65.532
– Contoh IP Address 130.1.2.3 maka Network ID adalah 130.1 dan Host ID adalah 2.3
Jadi IP di atas mempunyai Host dengan nomor 2.3 pada jaringan 130.1
Kelas C
Terdiri dari 24 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 8 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas C terdapat 2.097.152 Network, yakni dari nomor 192.0.0xxx sampai dengan 223.255.255.xxx (xxx merupakan variable yang nilainya dari 0 sampai dengan 255).
– Format IP kelas C
110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
(N = Network ID, H = Host ID)
– Bit pertama nilainya 110
– Network ID adalah 24 bit dan Host ID adalah 8 bit
– Bit pertama diisi antara 192 sampai dengan 223
– Range IP antara 192.0.0.xxx – 233.255.255.xxx
– Jumlah Network adalah 2.097.152 (32 x 256 x 256)
– Jumlah Host adalah 254
– Contoh IP Address 192.168.0.100 maka Network ID adalah 192.168.0 dan Host ID adalah 100
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 100 pada jaringan 192.168.0
3. IP Address Private
IP Address Private merupakan alamat-alamat IP yang disediakan untuk digunakan pada jaringan local (LAN). IP Address Private digunakan untuk komunikasi pada jaringan yang tidak langsung dengan internet.
– IP Address Private Kelas A memiliki Range IP Address antara 10.0.0.1 – 10.255.255.254
– IP Address Private Kelas B memiliki Range IP Address antara 172.16.0.1 – 172.31.255.254
– IP Address Private Kelas C memiliki Range IP Address antara 192.168.0.1 – 192.168.255.254
4.IP Address Public
IP Address Public merupakan alamat-alamat IP yang disediakan untuk digunakan pada jaringan internet.
IP jenis ini :
a. Harus daftarkan ke ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) atau InterNIC.
b. Ada biaya registrasinya.
IP Address Public banyak digunakan pada webserver, e-mail server dan gateway/proxy server.
Konfigurasi IP Address
1.Langkah-Langkah Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP Address di Windows 7
1. Klik kanan MY NETWORK PLACE di desktop > PROPERTIES
2. Klik kanan LOCAL AREA CONNECTIONS > PROPERTIES
3. Klik ganda pada INTERNET PROTOCOL (TCP/IP)
atau klik INTERNET PROTOCOL (TCP/IP) > pilih PROPERTIES
4. Selanjutnya, klik pada USE THE FOLLOWWING IP ADDRESS, kemudian :
> Isilah IP Address pada kolom IP Address
> Isilah Subnetmask nya.
Saat mouse kita klik ke kolom subnetmask maka akan
terisi secara otomatis sesuai dengan kelas dari IP Address
(Windows 2000 Server, Windows XP, Windows 2003 Server).
5. Selanjutkan klik OK > OK
Maka IP Address komputer kita sudah tersetting, untuk mengetahui apakah kita telah benar melakukan prosedur ini, lakukan pengujian untuk melihat IP Address komputer. Lihat di Command untuk IP Address.
2.Melihat IP Address Komputer
IPCONFIG
Kadangkala kita belum mengetahui berapa nomor IP Address komputer yang sedang kita gunakan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk MENGETAHUI IP ADDRESS KOMPUTER.
1. Klik START > RUN > ketik COMMAND atau CMD (Win XP) > enter
2. Akan tampil layar Command Prompt > ketik IPCONFIG /all > enter
3. Maka akan tampil informasi mengenai IP Address komputer yang sedang dipakai.
3.Melihat Koneksi Jaringan
PING (Packet Internet Gropher)
Bagaimana caranya untuk mengetahui apakah koneksi jaringa kita ke komputer lainnya dalam kondisi bagus ?
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengetahui kualitas jaringan komputer kita.
1. Klik START > RUN > ketik COMMAND atau CMD (Win XP) > enter
2. Akan tampil layar Command Prompt > ketik PING ipaddress_tujuan > enter
3. Maka akan tampil informasi mengenai koneksi komputer kita ke komputer tujuan.

Ini adalah kemungkinan-kemungkinan hasil command PING :
1. “Refly from ip_tujuan: bytes=32 time<1ms TTL=64” dan 0% loss
=> artinya koneksi komputer kita ke komputer ip_tujuan bagus
2. “Request timed out” atau “Destination host unreacheble”
=> artinya tidak adanya koneksi ke komputer ip_tujuan bisa karena tidak satu kelas dan satu network ID atau kabel tidak terpasang
4.Konfigurasi IP Address
CASE 1 – IP Address dengan Class sama, Network ID berbeda
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok akan mengkonfigurasi IP Address komputernya dengan konfigurasi sebagai berikut :
Kelompok 1 : IP Address Class C : 192.168.1.x subnetmask 255.255.255.0
Kelompok 2 : IP Address Class C : 192.168.2.x subnetmask 255.255.255.0
Kelompok 3 : IP Address Class C : 192.168.3.x subnetmask 255.255.255.0
Kemudian lakukan pengujian koneksi jaringan dengan perintah PING ke IP tujuan.
Bagaimana hasilnya ?
CASE 2 – IP Address dengan Class berbeda
Masing-masing kelompok melakukan konfigurasi IP Address komputer sebagai berikut :
Kelompok 1 : IP Address Class A : 10.x.x.x subnetmask 255.0.0.0
Kelompok 2 : IP Address Class B : 172.16.x.x subnetmask 255.255.0.0
Kelompok 3 : IP Address Class C : 192.168.1.x subnetmask 255.255.255.0
Kemudian lakukan pengujian koneksi jaringan dengan perintah PING ke IP tujuan.
Bagaimana hasilnya ?
CASE 3 – IP Address dengan Class sama, Network ID sama
Masing-masing kelompok melakukan konfigurasi IP Address komputer sebagai berikut :
Kelompok 1 : IP Address Class C : 192.168.1.1 subnetmask 255.255.255.0
Kelompok 2 : IP Address Class C : 192.168.1.2 subnetmask 255.255.255.0
Kelompok 3 : IP Address Class C : 192.168.1.3 subnetmask 255.255.255.0

Sharing Printer

Semua komputer sudah terkoneksi dalam satu jaringan baik LAN kabel atau WiFi LAN atau gabungan keduanya.
  • Ada satu komputer yang digunakan sebagai Master (OPERATOR) yang terhubung langsung dengan printer yang dishare. Komputer Master harus dihidupkan setiap komputer lain (CLIENT) akan menggunakan printer. Pastikan driver printer sudah terinstall dengan baik pada komputer Master (Operator)

Beberapa langkah yang harus dilakukan :
1. Pengaturan pada Semua Komputer
Semua komputer harus memiliki workgroup yang sama. Untuk setting workgroup dapat dilakukan dengan cara, Masuk ke Control Panel –> System, pilih Tab Computer Name, isi computer name. Sesuaikan nama komputer dengan posisi komputer sebagai Client atau Operator. Selanjutnya isikan Workgroup yang sama untuk semua komputer.
2. Pengaturan pada Komputer Operator
Masuk Control Panel –> Devices and Printer –> Klik kanan –> pilih Printer Properties –> Centang Share this Printer –> OK
Kemudian klik ICON LAN Connection yang ada di Pojok kanan Bawah pada layar monitor :
Klik Open Network and Sharing Center dan akan keluar jendela Network and Sharing Center. Kemudian Klik Change Advance Sharing Setting
Selanjutnya pada jendela Advance sharing setting silahkan lakukan Centang bulatan dengan pilihan :
Turn on network discovery
Turn on file and printer sharing
Turn off password protection
Yang lainnya tetap Turn off
Jangan Lupa Klik Save Change
Pada kondisi seperti ini posisi printer sudah dalam keadaan share dan sudah siap dilakukan koneksi oleh komputer lain yang ingin menggunakan printer pada komputer Master.
3. Pengaturan pada Komputer Client
Klik ICON LAN Connection yang ada di Pojok kanan Bawah pada layar monitor
Klik Open Network and Sharing Center dan akan keluar jendela Network and Sharing Center.
Kemudian Klik Change Advance Sharing Setting yang ada dibagian kiri atas.
Lakukan Centang bulatan pada bagian Turn on network discovery –> Klik Save Change.
Setelah itu kita siap lakukan koneksi printer dengan cara Klik Start — > Devices and Printer –> kemudian lakukan Klik Kanan dan pilih Ad a Printer.
Pilih Ad a Network, wireless and Bluetooth Printer, saat itu juga komputer akan melakukan Searching Printer dan apabila berhasil akan muncul seperti di bawah ini :
Klik Next  –> Klik Next –> Next –> Klik Finish.
Kalau langkah Searching di atas gagal, dapat dilakukan secara manual melalui fasilitas Browse dan anda akan dituntun menuju ke Network dan tinggal dipilih Computer Name Master yang terpasang printer. Untuk memastikan keberhasilan cara sharing printer pada windows 7 anda dapat Klik Test Print Page sebelum Klik Finish.