Pada dasarnya bahasa pemrograman java hanya dikenal dengan java console yang dimana program java ini hanya dapat dijalankan pada konsol saja. Kemudian, semakin lama Java semakin berkembang. Hingga terciptanya Java GUI ( Graphic User Interface ). Graphic User Interface (GUI) adalah pemrograman dengan bahasa Java yang dibuat menggunakan aplikasi yang berbasiskan GUI. Tujuannya adalah menambahkan beberapa komponen yang tidak bisa dibuat dalam basis text. Komponen – komponen tersebut bisa berupa tombol, gambar, dll. Tujuannya adalah untuk memudahkan user menggunakan program yang dibuat tersebut.
Kalau dilihat pengertian tentang GUI secara umum adalah Interaksi yang dapat dilaksanakan oleh user melalui menu dan icon yang diperlihatkan dalam modus grafik. Contoh implementasi GUI-based shell ini adalah pada sistem operasi Microsoft Windows. Berikut contoh program dengan menggunakan Java GUI :
Gambar 1.0 Contoh Java GUI
Sebelum membuat sebuah aplikasi Java GUI ini, harus mengetahui cara tata letak layout yang baik dan benar. Berikut adalah beberapa tipe – tipe layout pada Java GUI antaralain
Flow Layout
Menyusun komponen berdasarkan ukuran default masing-masing, dengan posisi mulai dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah di dalam container yang digunakan.
Grid Layout
Membagi komponen dalam bentuk “rectangular grid”.
Border Layout
Mengisi sebuah daerah yang berisi komponen-komponen yang berbeda pada waktu yang berbeda.
Card Layout
Layout Manager ini juga melibatkan penumpukkan frame dalam permintaan yang cocok, saat memanggil fungsi Berikutnya, kerangka yang telah ditambahkan dalam urutan setelah frame yang sedang ditampilkan adalah frame berikutnya.
Grid Bag Layout
Merupakan salah satu tata letak penyedia tata ketak komponen GUI pada java yang paling flexibel dan kompleks. Sehingga ini dapat mmungkinkan agi programer untuk mengatur tata letak komponen GUI dalam beberapa span baris atau kolom. GridBagLayout menempatkan komponen dalam bentuk empat persegipanjang (sel).
Container
Merupakan sebuah kelas yang digunakan untuk sebagai tempat atau wadah dalam penataan komponen GUI layout management.
Software Engineering
Minggu, 13 Januari 2019
Pengembangan Berorientasi Obyek
Apa itu Pengembangan Berorientasi Obyek?
Pengembangan berorientasi objek yaitu cara berpikir baru tentang perangkat lunak berdasarkan abstraksi yang terdapat dalam dunia nyata. Dalam konteks pengembangan menunjuk pada bagian awal dari siklus hidup pengembangan sistem, yaitu survei, analis, desain, implementasi dan pemeliharaan sistem. Hal yang lebih penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah konsep mengidentifikasi dan mengorganisasi domain aplikasi dari pada penggunakan bahasa pemrograman, berorientasi objek atau tidak.
Metodologi Berorientasi Objek
Metodologi merupakan sekumpulan aturan/panduan penerapan dan sekumpulan heuristic untuk menentukan kapan suatu tahapan dianggap lengkap. Dalam MBO terdapat istilah tahapan yang merupakan batas fase perkembangan pada siklus hidup perangkat lunak. Tahapan awal pengembangan suatu perangkat lunak hendaknya mencerminkan persoalan-persoalan nyata, dan tahapan akhir mencerminkan hasil/produk. Suatu metode dianggap baik apabila menyediakan produk terdefinisi untuk setiap tahapan (chart, diagram checklist) dan menggunakannya sebagai tool yang benar.
Suatu proses dalam suatu metodologi dianggap baik apabila :
• Menyediakan mekanisme semi-otomatis dalam pencarian konsep persoalan yang akan dipecahkan.
• Menyajikan mekanisme pengujian di setiap tahapan proses.
Struktur Obyek
Struktur Objek dan Hirarki Kelas
– Struktur kelas dibagi dua macam, yaitu Whole-Part Structure dan Gen-Spec Structure.
Whole-Part Structure memperlihatkan hirarki dari suatu kelas sebagai komponen dari kelas lain yang disebut juga sub objek. Contohnya, kelas Mobil adalah Whole dan komponennya Mesin, Rangka, dan lain-lain, merupakan Part1, Part 2, …, Part n.
Gambar 4. Notasi untuk whole-part structure
Gen-Spec Structure memperlihatkan kelas sebagai spesialisasi dari kelas di atasnya. Kelas yang mempunyai sifat umum disebut Generalization, Superclass atau Topclass, sedangkan kelas yang mempunyai sifat khusus disebut Specialization.
Gambar 5. Notasi untuk gen-spec structure
Contohnya, kelas Mobil adalah Generalization, sedangkan Sedan, Truk, Minibus, dan lain-lain merupakan Specizlization1, Specialization2, …, Specialization n, yaitu kelas yang mempunyai sifat khusus.
– Atribut
Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi mengenai kelas atau objek dimana atribut tersebut berada.
Gambar 6. Notasi untuk atribut
– Metode
Metode (method) disebut juga service atau operator adalah prosedur atau fungsi seperti yang terdapat dalam bahasa Pascal pada umumnya, tetapi cara kerjanya agak berlainan. Metode adalah subprogram yang tergabung dalam objek bersama-sama dengan atribut. Metode dipergunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam objek tersebut.
Gambar 7. Notasi untuk metode
– Pesan (Message)
Message merupakan cara untuk berhubungan antara satu objek dengan objek lain. Suatu pesan dikirimkan oleh suatu objek kepada objek tertentu dapat digambarkan dengan anak panah.
Gambar 8. Notasi untuk message
Object Oriented Analysis
OOA (Object Oriented Analysis)
OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasikannya atau mengobservasi permasalahn tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan (requirement) yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. (Misal: klien,developer, pakar, dan lain-lain).
Dokumen permintaan memiliki 2 fungsi yaitu : memformulasikan kebutuhan klien dan membuat suatu daftar tugas. Analisis berorientasi obyek (OOA) melihat pada domain masalah, dengan tujuan untuk memproduksi sebuah model konseptual informasi yang ada di daerah yang sedang dianalisis. Model analisis tidak mempertimbangkan kendala-kendala pelaksanaan apapun yang mungkin ada, seperti konkurensi, distribusi, ketekunan, atau bagaimana sistem harus dibangun. Kendala pelaksanaan ditangani selama desain berorientasi objek (OOD).
Pengembangan berorientasi objek yaitu cara berpikir baru tentang perangkat lunak berdasarkan abstraksi yang terdapat dalam dunia nyata. Dalam konteks pengembangan menunjuk pada bagian awal dari siklus hidup pengembangan sistem, yaitu survei, analis, desain, implementasi dan pemeliharaan sistem. Hal yang lebih penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah konsep mengidentifikasi dan mengorganisasi domain aplikasi dari pada penggunakan bahasa pemrograman, berorientasi objek atau tidak.
Metodologi Berorientasi Objek
Metodologi merupakan sekumpulan aturan/panduan penerapan dan sekumpulan heuristic untuk menentukan kapan suatu tahapan dianggap lengkap. Dalam MBO terdapat istilah tahapan yang merupakan batas fase perkembangan pada siklus hidup perangkat lunak. Tahapan awal pengembangan suatu perangkat lunak hendaknya mencerminkan persoalan-persoalan nyata, dan tahapan akhir mencerminkan hasil/produk. Suatu metode dianggap baik apabila menyediakan produk terdefinisi untuk setiap tahapan (chart, diagram checklist) dan menggunakannya sebagai tool yang benar.
Suatu proses dalam suatu metodologi dianggap baik apabila :
• Menyediakan mekanisme semi-otomatis dalam pencarian konsep persoalan yang akan dipecahkan.
• Menyajikan mekanisme pengujian di setiap tahapan proses.
Struktur Obyek
Struktur Objek dan Hirarki Kelas
– Struktur kelas dibagi dua macam, yaitu Whole-Part Structure dan Gen-Spec Structure.
Whole-Part Structure memperlihatkan hirarki dari suatu kelas sebagai komponen dari kelas lain yang disebut juga sub objek. Contohnya, kelas Mobil adalah Whole dan komponennya Mesin, Rangka, dan lain-lain, merupakan Part1, Part 2, …, Part n.
Gambar 4. Notasi untuk whole-part structure
Gen-Spec Structure memperlihatkan kelas sebagai spesialisasi dari kelas di atasnya. Kelas yang mempunyai sifat umum disebut Generalization, Superclass atau Topclass, sedangkan kelas yang mempunyai sifat khusus disebut Specialization.
Gambar 5. Notasi untuk gen-spec structure
Contohnya, kelas Mobil adalah Generalization, sedangkan Sedan, Truk, Minibus, dan lain-lain merupakan Specizlization1, Specialization2, …, Specialization n, yaitu kelas yang mempunyai sifat khusus.
– Atribut
Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi mengenai kelas atau objek dimana atribut tersebut berada.
Gambar 6. Notasi untuk atribut
– Metode
Metode (method) disebut juga service atau operator adalah prosedur atau fungsi seperti yang terdapat dalam bahasa Pascal pada umumnya, tetapi cara kerjanya agak berlainan. Metode adalah subprogram yang tergabung dalam objek bersama-sama dengan atribut. Metode dipergunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam objek tersebut.
Gambar 7. Notasi untuk metode
– Pesan (Message)
Message merupakan cara untuk berhubungan antara satu objek dengan objek lain. Suatu pesan dikirimkan oleh suatu objek kepada objek tertentu dapat digambarkan dengan anak panah.
Gambar 8. Notasi untuk message
Object Oriented Analysis
OOA (Object Oriented Analysis)
OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasikannya atau mengobservasi permasalahn tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan (requirement) yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. (Misal: klien,developer, pakar, dan lain-lain).
Dokumen permintaan memiliki 2 fungsi yaitu : memformulasikan kebutuhan klien dan membuat suatu daftar tugas. Analisis berorientasi obyek (OOA) melihat pada domain masalah, dengan tujuan untuk memproduksi sebuah model konseptual informasi yang ada di daerah yang sedang dianalisis. Model analisis tidak mempertimbangkan kendala-kendala pelaksanaan apapun yang mungkin ada, seperti konkurensi, distribusi, ketekunan, atau bagaimana sistem harus dibangun. Kendala pelaksanaan ditangani selama desain berorientasi objek (OOD).
Arsitektur DBMS (Database Management System)
Kita tahu Basis Data adalah tempat penyimpanan data secara terstruktur dan aman. Namun tahukah Anda ada juga yang disebut Administrasi Basis Data dan Arsitektur DBMS? Jika Anda belum memahami kedua hal tersebut, disini saya akan menjelaskan Administrasi Basis Data dan Arsitektur DBMS.
Administrasi Basis Data dan Arsitektur DBMS pada dasarnya saling berhubungan. Karena jika kita melakukan kegiatan Administrasi Basis Data maka Arsitektur DBMS yang mengaturnya. Untuk lebih memahaminya, kita pahami dahulu satu persatu apa itu Administrasi Basis Data dan Arsitektur DBMS.
Administrasi Basis Data
Administrasi Basis Data sebenarnya terdiri dari 3 kata yang masing-masing memiliki arti tersendiri, yaitu Administrasi/Adm., Basis, dan Data. Supaya kita lebih memahami lagi tentang Adm. Basis Data maka kita harus memahami terlebih dahulu arti dari ketiga kata tersebut, berikut adalah penjelasannya.
Administrasi/Adm. adalah tahapan/proses seperti menulis dan mengetik untuk memasukan suatu data secara rinci dari awal sampai akhir.
Basis, adalah sekumpulan/pusat/wadah yang berisikan sesuatu dengan secara lengkap dan terstruktur/rapih. Basis juga bisa dikatakan gudang dan lemari jika dipandang dalam segi dunia nyata.
Data, adalah refresentasi dari dunia nyata yang bersifat fakta. Contohnya seperti manusia, benda, dan lain-lain.
Kesimpulan : Jadi jika ketiga kata tersebut disatukan maka Adm. Basis Data adalah sekumpulan proses/tahapan dari awal-akhir dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang tersimpan dengan rapih di tempat penyimpanan.
Nah itulah sedikit penjelasan tentang Adm. Basis Data menurut Jejak Kaki. Jika Anda sudah paham tentang Adm. Basis Data, selanjutnya adalah Arsitektur DBMS.
Arsitektur DBMS
Sama seperti Adm. Basis Data, Arsitektur DBMS terdiri dari 2 kata yaitu Arsitektur dan DBMS. Berikut adalah penjelasannya.
Arsitektur, adalah rancangan/konsep untuk membuat suatu hal dengan terstruktur.
DBMS, atau kepanjangan dari Data Base Management System adalah mengataur atau mengelola database pada sebuah sistem yang menggunakan media penyimpanan elektronik (seperti PC) yang didalamnya berupa sistem operasi (OS) yang menggunakan aplikasi/program contohnya.
Kesimpulan : Arsitektur DBMS adalah suatu konsep atau rancangan untuk mengatur atau mengelola Database pada sebuah sistem yang menggunakan media penyimpanan elektronik (seperti PC) yang didalamnya berupa sistem operasi (OS) yang menggunakan aplikasi/program.
Arsitektur DBMS juga memiliki nama lain yaitu 3 Skema Arsitektur yang memiliki fungsi yaitu memisahkan database fisik dengan program aplikasi user.
3 Skema Arsitektur tersebut yaitu :
Level Internal, yaitu mendeskripsikan penyimpanan data dan jalur data.
Level Konsepsual, yaitu mendeskripsikan struktur secara keseluruhan yang meliputi entitas, atribut, relasi dan batasan.
Level Eksternal, yaitu mengidentifikasi pandangan data terhadap sekelompok user sesuai kebutuhan data yang dibutuhkan.
Nahh itulah penjelas mengenai Adm. Basis Data dan Arsitektur DBMS. Jika ada yang ingin Anda tanyakan Anda bisa menggunakan kolom komentar dibawah ini.
Mungkin cukup sekian Artikel ini saya buat, semoga bermanfaat. Jika artikel ini bermanfaat Anda bisa membagikan artikel ini langsung.
Administrasi Basis Data dan Arsitektur DBMS pada dasarnya saling berhubungan. Karena jika kita melakukan kegiatan Administrasi Basis Data maka Arsitektur DBMS yang mengaturnya. Untuk lebih memahaminya, kita pahami dahulu satu persatu apa itu Administrasi Basis Data dan Arsitektur DBMS.
Administrasi Basis Data
Administrasi Basis Data sebenarnya terdiri dari 3 kata yang masing-masing memiliki arti tersendiri, yaitu Administrasi/Adm., Basis, dan Data. Supaya kita lebih memahami lagi tentang Adm. Basis Data maka kita harus memahami terlebih dahulu arti dari ketiga kata tersebut, berikut adalah penjelasannya.
Administrasi/Adm. adalah tahapan/proses seperti menulis dan mengetik untuk memasukan suatu data secara rinci dari awal sampai akhir.
Basis, adalah sekumpulan/pusat/wadah yang berisikan sesuatu dengan secara lengkap dan terstruktur/rapih. Basis juga bisa dikatakan gudang dan lemari jika dipandang dalam segi dunia nyata.
Data, adalah refresentasi dari dunia nyata yang bersifat fakta. Contohnya seperti manusia, benda, dan lain-lain.
Kesimpulan : Jadi jika ketiga kata tersebut disatukan maka Adm. Basis Data adalah sekumpulan proses/tahapan dari awal-akhir dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang tersimpan dengan rapih di tempat penyimpanan.
Nah itulah sedikit penjelasan tentang Adm. Basis Data menurut Jejak Kaki. Jika Anda sudah paham tentang Adm. Basis Data, selanjutnya adalah Arsitektur DBMS.
Arsitektur DBMS
Sama seperti Adm. Basis Data, Arsitektur DBMS terdiri dari 2 kata yaitu Arsitektur dan DBMS. Berikut adalah penjelasannya.
Arsitektur, adalah rancangan/konsep untuk membuat suatu hal dengan terstruktur.
DBMS, atau kepanjangan dari Data Base Management System adalah mengataur atau mengelola database pada sebuah sistem yang menggunakan media penyimpanan elektronik (seperti PC) yang didalamnya berupa sistem operasi (OS) yang menggunakan aplikasi/program contohnya.
Kesimpulan : Arsitektur DBMS adalah suatu konsep atau rancangan untuk mengatur atau mengelola Database pada sebuah sistem yang menggunakan media penyimpanan elektronik (seperti PC) yang didalamnya berupa sistem operasi (OS) yang menggunakan aplikasi/program.
Arsitektur DBMS juga memiliki nama lain yaitu 3 Skema Arsitektur yang memiliki fungsi yaitu memisahkan database fisik dengan program aplikasi user.
3 Skema Arsitektur tersebut yaitu :
Level Internal, yaitu mendeskripsikan penyimpanan data dan jalur data.
Level Konsepsual, yaitu mendeskripsikan struktur secara keseluruhan yang meliputi entitas, atribut, relasi dan batasan.
Level Eksternal, yaitu mengidentifikasi pandangan data terhadap sekelompok user sesuai kebutuhan data yang dibutuhkan.
Nahh itulah penjelas mengenai Adm. Basis Data dan Arsitektur DBMS. Jika ada yang ingin Anda tanyakan Anda bisa menggunakan kolom komentar dibawah ini.
Mungkin cukup sekian Artikel ini saya buat, semoga bermanfaat. Jika artikel ini bermanfaat Anda bisa membagikan artikel ini langsung.
Materi Basis Data SQL
SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
Sejarah SQL
Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama Jhonny Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.
Standarisasi SQL
Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.
Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masing-masing.
Pemakaian Dasar SQL
Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD)[1], namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.
Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.
CREATE
CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif.
CREATE TABLE nama_tabel
Secara umum, perintah ini memiliki bentuk:
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [constraints][,
nama_field2 tipe_data,
...]
)
atau
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [,
nama_field2 tipe_data,
...]
[CONSTRAINT nama_field constraints]
)
dengan:
nama_field adalah nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM, dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.
Dat
Sejarah SQL
Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama Jhonny Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.
Standarisasi SQL
Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.
Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masing-masing.
Pemakaian Dasar SQL
Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD)[1], namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.
Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.
CREATE
CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif.
CREATE TABLE nama_tabel
Secara umum, perintah ini memiliki bentuk:
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [constraints][,
nama_field2 tipe_data,
...]
)
atau
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [,
nama_field2 tipe_data,
...]
[CONSTRAINT nama_field constraints]
)
dengan:
nama_field adalah nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM, dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.
Dat
DML DDL DCL TCL
Bahasa SQL dibagi menjadi empat jenis pernyataan bahasa utama: DML, DDL, DCL dan TCL. Dengan menggunakan pernyataan ini, kita dapat mendefinisikan struktur database dengan membuat dan mengubah objek database, dan kita dapat memanipulasi data dalam tabel melalui pembaruan atau penghapusan. Kami juga dapat mengontrol pengguna mana yang dapat membaca / menulis data atau mengelola transaksi untuk membuat satu unit kerja.
Empat kategori utama pernyataan SQL adalah sebagai berikut:
1. DML (Bahasa Manipulasi Data)
2. DDL (Bahasa Definisi Data)
3. DCL (Bahasa Kontrol Data)
4. TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
DML (Bahasa Manipulasi Data)
Pernyataan DML memengaruhi catatan dalam tabel. Ini adalah operasi dasar yang kami lakukan pada data seperti memilih beberapa catatan dari tabel, menyisipkan catatan baru, menghapus catatan yang tidak perlu, dan memperbarui / memodifikasi catatan yang ada.
Pernyataan DML meliputi:
PILIH - pilih catatan dari tabel
INSERT - masukkan catatan baru
UPDATE - memperbarui / Memodifikasi catatan yang ada
HAPUS - menghapus catatan yang ada
DDL (Bahasa Definisi Data)
Pernyataan DDL digunakan untuk mengubah / memodifikasi database atau struktur dan skema tabel. Pernyataan-pernyataan ini menangani desain dan penyimpanan objek database.
BUAT - buat Tabel, basis data, skema baru
ALTER - ubah tabel yang ada, deskripsi kolom
DROP - hapus objek yang ada dari database
DCL (Bahasa Kontrol Data)
Pernyataan DCL mengontrol tingkat akses yang dimiliki pengguna pada objek basis data.
GRANT - memungkinkan pengguna untuk membaca / menulis pada objek basis data tertentu
REVOKE - menjaga pengguna dari izin baca / tulis pada objek basis data
TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
Pernyataan TCL memungkinkan Anda untuk mengontrol dan mengelola transaksi untuk menjaga integritas data dalam pernyataan SQL.
BEGIN Transaction - membuka transaksi
KOMIT Transaksi - melakukan transaksi
ROLLBACK Transaction - ROLLBACK transaksi jika terjadi kesalahan
Empat kategori utama pernyataan SQL adalah sebagai berikut:
1. DML (Bahasa Manipulasi Data)
2. DDL (Bahasa Definisi Data)
3. DCL (Bahasa Kontrol Data)
4. TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
DML (Bahasa Manipulasi Data)
Pernyataan DML memengaruhi catatan dalam tabel. Ini adalah operasi dasar yang kami lakukan pada data seperti memilih beberapa catatan dari tabel, menyisipkan catatan baru, menghapus catatan yang tidak perlu, dan memperbarui / memodifikasi catatan yang ada.
Pernyataan DML meliputi:
PILIH - pilih catatan dari tabel
INSERT - masukkan catatan baru
UPDATE - memperbarui / Memodifikasi catatan yang ada
HAPUS - menghapus catatan yang ada
DDL (Bahasa Definisi Data)
Pernyataan DDL digunakan untuk mengubah / memodifikasi database atau struktur dan skema tabel. Pernyataan-pernyataan ini menangani desain dan penyimpanan objek database.
BUAT - buat Tabel, basis data, skema baru
ALTER - ubah tabel yang ada, deskripsi kolom
DROP - hapus objek yang ada dari database
DCL (Bahasa Kontrol Data)
Pernyataan DCL mengontrol tingkat akses yang dimiliki pengguna pada objek basis data.
GRANT - memungkinkan pengguna untuk membaca / menulis pada objek basis data tertentu
REVOKE - menjaga pengguna dari izin baca / tulis pada objek basis data
TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
Pernyataan TCL memungkinkan Anda untuk mengontrol dan mengelola transaksi untuk menjaga integritas data dalam pernyataan SQL.
BEGIN Transaction - membuka transaksi
KOMIT Transaksi - melakukan transaksi
ROLLBACK Transaction - ROLLBACK transaksi jika terjadi kesalahan
DML DDL DCL TCL
Bahasa SQL dibagi menjadi empat jenis pernyataan bahasa utama: DML, DDL, DCL dan TCL. Dengan menggunakan pernyataan ini, kita dapat mendefinisikan struktur database dengan membuat dan mengubah objek database, dan kita dapat memanipulasi data dalam tabel melalui pembaruan atau penghapusan. Kami juga dapat mengontrol pengguna mana yang dapat membaca / menulis data atau mengelola transaksi untuk membuat satu unit kerja.
Empat kategori utama pernyataan SQL adalah sebagai berikut:
1. DML (Bahasa Manipulasi Data)
2. DDL (Bahasa Definisi Data)
3. DCL (Bahasa Kontrol Data)
4. TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
DML (Bahasa Manipulasi Data)
Pernyataan DML memengaruhi catatan dalam tabel. Ini adalah operasi dasar yang kami lakukan pada data seperti memilih beberapa catatan dari tabel, menyisipkan catatan baru, menghapus catatan yang tidak perlu, dan memperbarui / memodifikasi catatan yang ada.
Pernyataan DML meliputi:
PILIH - pilih catatan dari tabel
INSERT - masukkan catatan baru
UPDATE - memperbarui / Memodifikasi catatan yang ada
HAPUS - menghapus catatan yang ada
DDL (Bahasa Definisi Data)
Pernyataan DDL digunakan untuk mengubah / memodifikasi database atau struktur dan skema tabel. Pernyataan-pernyataan ini menangani desain dan penyimpanan objek database.
BUAT - buat Tabel, basis data, skema baru
ALTER - ubah tabel yang ada, deskripsi kolom
DROP - hapus objek yang ada dari database
DCL (Bahasa Kontrol Data)
Pernyataan DCL mengontrol tingkat akses yang dimiliki pengguna pada objek basis data.
GRANT - memungkinkan pengguna untuk membaca / menulis pada objek basis data tertentu
REVOKE - menjaga pengguna dari izin baca / tulis pada objek basis data
TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
Pernyataan TCL memungkinkan Anda untuk mengontrol dan mengelola transaksi untuk menjaga integritas data dalam pernyataan SQL.
BEGIN Transaction - membuka transaksi
KOMIT Transaksi - melakukan transaksi
ROLLBACK Transaction - ROLLBACK transaksi jika terjadi kesalahan
Empat kategori utama pernyataan SQL adalah sebagai berikut:
1. DML (Bahasa Manipulasi Data)
2. DDL (Bahasa Definisi Data)
3. DCL (Bahasa Kontrol Data)
4. TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
DML (Bahasa Manipulasi Data)
Pernyataan DML memengaruhi catatan dalam tabel. Ini adalah operasi dasar yang kami lakukan pada data seperti memilih beberapa catatan dari tabel, menyisipkan catatan baru, menghapus catatan yang tidak perlu, dan memperbarui / memodifikasi catatan yang ada.
Pernyataan DML meliputi:
PILIH - pilih catatan dari tabel
INSERT - masukkan catatan baru
UPDATE - memperbarui / Memodifikasi catatan yang ada
HAPUS - menghapus catatan yang ada
DDL (Bahasa Definisi Data)
Pernyataan DDL digunakan untuk mengubah / memodifikasi database atau struktur dan skema tabel. Pernyataan-pernyataan ini menangani desain dan penyimpanan objek database.
BUAT - buat Tabel, basis data, skema baru
ALTER - ubah tabel yang ada, deskripsi kolom
DROP - hapus objek yang ada dari database
DCL (Bahasa Kontrol Data)
Pernyataan DCL mengontrol tingkat akses yang dimiliki pengguna pada objek basis data.
GRANT - memungkinkan pengguna untuk membaca / menulis pada objek basis data tertentu
REVOKE - menjaga pengguna dari izin baca / tulis pada objek basis data
TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
Pernyataan TCL memungkinkan Anda untuk mengontrol dan mengelola transaksi untuk menjaga integritas data dalam pernyataan SQL.
BEGIN Transaction - membuka transaksi
KOMIT Transaksi - melakukan transaksi
ROLLBACK Transaction - ROLLBACK transaksi jika terjadi kesalahan
DML DDL DCL TCL
Bahasa SQL dibagi menjadi empat jenis pernyataan bahasa utama: DML, DDL, DCL dan TCL. Dengan menggunakan pernyataan ini, kita dapat mendefinisikan struktur database dengan membuat dan mengubah objek database, dan kita dapat memanipulasi data dalam tabel melalui pembaruan atau penghapusan. Kami juga dapat mengontrol pengguna mana yang dapat membaca / menulis data atau mengelola transaksi untuk membuat satu unit kerja.
Empat kategori utama pernyataan SQL adalah sebagai berikut:
1. DML (Bahasa Manipulasi Data)
2. DDL (Bahasa Definisi Data)
3. DCL (Bahasa Kontrol Data)
4. TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
DML (Bahasa Manipulasi Data)
Pernyataan DML memengaruhi catatan dalam tabel. Ini adalah operasi dasar yang kami lakukan pada data seperti memilih beberapa catatan dari tabel, menyisipkan catatan baru, menghapus catatan yang tidak perlu, dan memperbarui / memodifikasi catatan yang ada.
Pernyataan DML meliputi:
PILIH - pilih catatan dari tabel
INSERT - masukkan catatan baru
UPDATE - memperbarui / Memodifikasi catatan yang ada
HAPUS - menghapus catatan yang ada
DDL (Bahasa Definisi Data)
Pernyataan DDL digunakan untuk mengubah / memodifikasi database atau struktur dan skema tabel. Pernyataan-pernyataan ini menangani desain dan penyimpanan objek database.
BUAT - buat Tabel, basis data, skema baru
ALTER - ubah tabel yang ada, deskripsi kolom
DROP - hapus objek yang ada dari database
DCL (Bahasa Kontrol Data)
Pernyataan DCL mengontrol tingkat akses yang dimiliki pengguna pada objek basis data.
GRANT - memungkinkan pengguna untuk membaca / menulis pada objek basis data tertentu
REVOKE - menjaga pengguna dari izin baca / tulis pada objek basis data
TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
Pernyataan TCL memungkinkan Anda untuk mengontrol dan mengelola transaksi untuk menjaga integritas data dalam pernyataan SQL.
BEGIN Transaction - membuka transaksi
KOMIT Transaksi - melakukan transaksi
ROLLBACK Transaction - ROLLBACK transaksi jika terjadi kesalahan
Empat kategori utama pernyataan SQL adalah sebagai berikut:
1. DML (Bahasa Manipulasi Data)
2. DDL (Bahasa Definisi Data)
3. DCL (Bahasa Kontrol Data)
4. TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
DML (Bahasa Manipulasi Data)
Pernyataan DML memengaruhi catatan dalam tabel. Ini adalah operasi dasar yang kami lakukan pada data seperti memilih beberapa catatan dari tabel, menyisipkan catatan baru, menghapus catatan yang tidak perlu, dan memperbarui / memodifikasi catatan yang ada.
Pernyataan DML meliputi:
PILIH - pilih catatan dari tabel
INSERT - masukkan catatan baru
UPDATE - memperbarui / Memodifikasi catatan yang ada
HAPUS - menghapus catatan yang ada
DDL (Bahasa Definisi Data)
Pernyataan DDL digunakan untuk mengubah / memodifikasi database atau struktur dan skema tabel. Pernyataan-pernyataan ini menangani desain dan penyimpanan objek database.
BUAT - buat Tabel, basis data, skema baru
ALTER - ubah tabel yang ada, deskripsi kolom
DROP - hapus objek yang ada dari database
DCL (Bahasa Kontrol Data)
Pernyataan DCL mengontrol tingkat akses yang dimiliki pengguna pada objek basis data.
GRANT - memungkinkan pengguna untuk membaca / menulis pada objek basis data tertentu
REVOKE - menjaga pengguna dari izin baca / tulis pada objek basis data
TCL (Bahasa Kontrol Transaksi)
Pernyataan TCL memungkinkan Anda untuk mengontrol dan mengelola transaksi untuk menjaga integritas data dalam pernyataan SQL.
BEGIN Transaction - membuka transaksi
KOMIT Transaksi - melakukan transaksi
ROLLBACK Transaction - ROLLBACK transaksi jika terjadi kesalahan
Langganan:
Postingan (Atom)